BIMBINGAN KONSELING MENURUT AHLI
Diajukan
Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Bimbingan Konseling
Disusun
Oleh :
Arla Erit
Siktia Cana
PROGRAM
STUDI DIV KEPERAWATAN GIGI
JURUSAN
KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN
AKADEMIK 2018 / 2019
Pengertian Bimbingan
- Menurut James (1997): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seorang individu untuk menolong individu lain dalam membuat keputusan ke arah yang dituju, dan mencapai tujuannya dengan cara yang paling baik.
- Menurut Crow (1960): bimbingan adalah proses pendidikan.
- Menurut Shertzer dan Stone (1981): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan kepada individu yang biasanya sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan mental, sosial, intelektual, fisik, emosi, kejiwaan, dan kerohanian.
- Menurut Sunaryo Kartadinata (1998): bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
- Menurut Rochman Natawidjaja (1987): bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
- Menurut Yee (1997): bimbingan adalah bantuan berkesinambungan dan bersifat mendidik yang diberikan kepada individu agar mampu membuat penyesuaian dan perubahan tingkah laku yang perlu.
Pengertian Konseling
1.
Menurut Schertzer dan Stone (1980) Konseling adalah upaya membantu
individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan
konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat
keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga
konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
2.
Menurut Jones (1951) Konseling adalah kegiatan dimana
semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah
tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan
pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan
pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan
masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
3.
Prayitno dan Erman Amti (2004:105) Konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
4.
Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
5.
Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam
Prayitno
(1987 : 25) Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
(1987 : 25) Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
Perbedaan Bimbingan dan Konseling
1. Menurut Bimo Walgito : Bimbingan merupakan bentuk pertolongan yang diberikan kepada individu atau kelompok untuk membantu mengatasi kesulitan kehidupan yang sedang dialami, agar orang tersebut mendapatkan kesejahteraan.
2. Menurut Daniel Mc : Bimbingan diadakan untuk tujuan membantu setiap orang mengenal dirinya sendiri. Sedangkan Konseling adalah pertemuan secara langsung kepada orang yang akan di beri bantuan untuk menyesuaikan dirinya secara efektif dengan dirinya sendiri maupun dengan lingkungan disekitarnya.
3. Menurut Moh. Surya : Bimbingan merupakan suatu proses untuk memberi bantuan secara terus menerus dengan sistematis terhadap individu untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, agar mencapai kemampuan dalam memahami dirinya sendiri (self understanding),
kemudian kemampuan untuk menerima
dirinya sendiri (self acceptance), dan juga kemampuan untuk mengarahakan
dirinya sendiri (self direction) ke arah yang lebih baik dan kemampuan untuk
merealisasikan atau mewujudkan dirinya (self realization) sesuati dengan
potensi yang ada dalam dirinya untuk memberi penyesuaian dengan lingkungan
disekitar. Sedangkan Konseling adalah hubungan rofssional seorang konseler
dengan konseli. Hubungan ini terkadang bersifat individual meski biasanya
melibatkan lebih dari 2 orang.
Persamaan Bimbingan dan Konseling
Persamaan
bimbingan dan konseling yaitu terletak pada tujuan yang ingin dicapai yaitu
keinginan yang sama antara program sekolah dengan siswa, yaitu sama sama untuk
mengemabangkan potensi diri dan juga memandirikan setiap individu selain itu
juga sama sama masih mengikuti norma yang berlaku di masyarakat kita tinggal.